Ya, antrean panjang kendaraan di pertigaan Rajapolah Kabupaten kian mengular. Petugas masih melakukan pengalihan jalur karena jembatan Cibaruyan tidak bisa dilewati kendaraan roda dua dan roda empat.
Untuk sementara petugas mengalihkan jalur mudik dari fly over Rajapolah menuju Kota Tasikmalaya. H-3 yang diprediksi menjadi puncak arus mudik dan amblasnya jembatan tersebut menjadikan beberapa titik terjadi kemacetan.
Menurut salah seorang penguna jalan tujuan Jawa Timur, Seno Kusnasdi, kemacetan sudah terjadi di wilayah Nagreg, Limbangan, Malangbong dan puncaknya dari Ciawi hingga Rajapolah dengan kemacetan mencapai 15 kilo meter.
Seno mengaku memilih jalur selatan, awalnya untuk menghindari adanya kemacetan dampak amblasnya jembatan Comal. Namun ia malah terjebak juga dengan kemacetan di jalur selatan akibat amblasnya jembatan Cibaruyan.
Bagi para pemudik yang hendak ke arah Banjar dan Jawa Tengah, petugas menyiapkan beberapa jalur alternatif. Diantaranya melalui jalan Bojong Jengkol Indihiang dan Manonjaya yang menembus Cimaragas-Kota Banjar.
Sementara itu pantauan di lapangan hingga Jum’at (25/7) petang, dari arah Ciawi hingga Cisayong, volume kendaraan bertambah hingga tersendat di beberapa titik. Para pemudik yang melintasi jalur selatan Tasikmalaya mulai berdatangan.
Karena jembatan Cibaruyan, Cihaurbeuti, Ciamis, belum bisa dilintasi, pemudik yang datang dari arah Bandung dan Jakarta masih tetap diarahkan ke dalam Kota Tasikmalaya.
Volume kendaraan yang membludak menjadikan mereka harus antre memasuki fly over Rajapolah Tasikmalaya. Para pemudik harus sabar menunggu roda ban kendaraan yang didepannya berputar.
Kepadatan arus lalu lintas diperkirakan akan semakin meningkat, bertepatan dengan cuti bersama. Selain itu pengalihan kendaraan dari jalur Pantura mengarah ke Nagreg membuat volume kendaraan semakin meningkat.
Kepadatan kendaraan di jalur selatan juga disebabkan karena petugas melakukan pengalihan jalur agar pemudik tidak melintasi jembatan Cibaruyan yang amblas.
[zul]
BERITA TERKAIT: