Materi yang diuji hari ini sama seperti siswa kelas tiga di sekolah reguler, yakni Bahasa Indonesia dengan waktu pengerjaan selama dua jam, dari jam 08.00 WIB - 10.00 WIB. Tak hanya itu tingkat kesulitan pun disusun sama. Bedanya, untuk soal SMLBN Bagian A dicetak dengan huruf braile. Sementara untuk SMLBN Bagian C soal yang diberikan jauh lebih mudah.
"Materinya sama Bahasa Indonesia, Matematika. Soal berbentuk pilihan ganda, dan kita bacakan kepada siswa. Karena kecerdasan di bawah rata-rata, kami mengarahkan tapi tidak memberikan jawaban," ujar Kepala Sekolah SMLBN Bagian C, Kastono, saat ditemui di kantornya.
Kastono menjelaskan, soal yang diberikan untuk SLMBN bagian C dibuat oleh masing-masing sekolah dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Sebab, masing-masing sekolah memiliki pembelajaran yang berbeda dengan soal yang berbeda-beda pula.
"Tapi ada aturannya, materinya sudah ditentukan oleh kurikulum sekolah masing-masing," imbuhnya.
Di ruangan yang berbeda, Novitriyani (27) dan Ikshanegi Ramadhan (19), Siswa SMLBN bagian A menjalani UN menggunakan huruf braile. Mereka hanya berdua menghadapi ujian itu di ruang khusus ujian seluas sekitar 5 X 4 meter, yang dijaga seorang pengawas mandiri dari Universitas Pancasila.
Lembar demi lembar diraba Novi, tak ada halangan untuk dirinya mengikuti UN ini. Ia percaya sebagian besar soal yang disuguhkan hari ini bisa dijawab dengan benar.
"Sudah belajar dari jauh-jauh hari, semoga jawaban saya benar semua, Alhamdullilah bisa, walau pun sulit," ujar Novi kepada wartawan usai mengikuti ujian.
[ald]
BERITA TERKAIT: