"Tapi jaminan itu juga dari Allah untuk memastikan seperti itu. Saya lakukan perbaikan di sana sini," ujar Lasro saat dihubungi, Sabtu (12/4).
Lasro meminta peran aktif orang tua dalam pelaksanaan. Orang tua harus menjaga anaknya dari oknum yang menawarkan jawaban soal UN kepada murid. Bimbingan orang tua dinilai sangat berperan penting.
"Ini juga harus diimbangi kesiapan murid dan orang tua, mereka harus sepakat tidak ada kebocoran soal. Harus membuang pikiran dan hati. Bocoran jawaban itu kan bisa menyesatkan," imbuhnya.
Bila dalam UN sebelumnya tingkat kelulusan menjadi target utama Dinas Pendidikan, maka kali ini Lasro mengaku akan memberlakukan sistem baru. Jumlah kelulusan tinggi tidak menjadi poin utama. Karena umumnya kecurangan muncul akibat sekolah dan orang tua menghalalkan segara cara agar anak mereka bisa lolos UN.
"Saya mengajak ujian ini sesuatu yang normal bukan istimewa. Ini juga menyangkut persiapan moral kita. Artinya, prestasi boleh nomor satu tapi harus dengan terhormat," tandasnya.
UN akan dilaksanakan pada Senin lusa (14/4) untuk tingkat SMA dan SMK. Saat ini pendistribusian soal ujian tengah dilakukan oleh Dinas Pendidikan ke lima wilayah kota di Jakarta.
[ald]
BERITA TERKAIT: