Demo Pedagang Asongan di Cilacap Ricuh

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 13 Februari 2014, 14:55 WIB
Demo Pedagang Asongan di Cilacap Ricuh
FOTO:RMOL
rmol news logo Demonstrasi pedagang asongan kereta api di Stasiun Sidareja, Cilacap, Jawa Tengah berlangsung ricuh, Kamis (13/2). Mereka menuntut agar pedagang diperbolehkan berjualan di dalam kereta.
 
Kericuhan dipicu ketegangan saat sekitar 150 pedagang asongan memaksa masuk ke dalam kereta Pasundan Jurusan Jakarta-Surabaya. Saat itu ada petugas security PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang mengusir pedagang asongan dari dalam kereta sambil mengimbau agar penumpang tidak membeli barang apapun dari pedagang asongan.
 
Ketegangan kembali terjadi saat beberapa pedagang perempuan dilarang berjualan di luar pintu kereta Kutojaya Selatan jurusan Kutoarjo-Bandung. Bahkan beberapa penumpang yang tengah beristirahat di luar kereta dipaksa masuk agar tidak membeli barang dari pedagang asongan.
 
“Berjualan di dalam gerbong tidak boleh. Nah ini kami berjualan di luar kereta juga tidak boleh,” kata pedagang asongan Stasiun Sidareja, Turyanti.
 
Kemarahan pedagang asongan kembali memuncak saat mereka hendak berdialog dengan Kepala Stasiun Sidareja. Kepala Stasiun yang enggan bertemu masuk ke dalam kantor. Pintu kantor dijaga oleh beberapa karyawan PT KAI dan anggota Security.
 
Beberapa pedagang asongan memaksa masuk. Akhirnya terjadi aksi saling dorong antara petugas PT KAI dengan pedagang asongan yang didominasi kamu perempuan.
 
Gagal bertemu dengan kepala stasiun, beberapa pedagang perempuan sempat menarik-narik tangan salah satu petugas security. Namun akhirnya kericuhan bisa diredam setelah Ketua paguyuban pedagang asongan berhasil menenangkan massa.
 
“Sebenarnya kami hanya ingin berdialog dengan kepala stasiun. Dulu kan kalau kami berjualan saat kereta berhenti tidak dipermasalahkan. Sekarang kok jadi tidak boleh?” ujar Ketua Paguyuban Pedagang Asongan Kereta Cilacap, Tono Saryono.
 
Pedagang asongan mengancam akan kembali melakukan demonstrasi dengan jumlah massa yang lebih banyak lagi jika tuntutan mereka tidak segera dipenuhi.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA