Hal itu dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono usai mendengar paparan Komandan Satgas Tanggap Darurat, dr. Saberina Mars, di Posko Penanganan Erupsi Gunung Sinabung, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Kamis siang (23/1).
"Saya sudah memikirkan alokasi anggaran sekian miliar untuk yang tadinya bekerja kemudian menganggur, bisa kita beri pekerjaan," kata Presiden SBY, seperti dikutip dari
presidenri.go.id.
SBY juga meminta para pengungsi diperhatikan dari aspek psikologis dan sosialnya. Begitu pula anak-anak yang bersekolah jangan sampai terpaksa berhenti.
Soal relokasi, ujar Presiden, harus dilakukan terhadap warga yang tinggal dalam radius 3 kilometer dari Gunung Sinabung. Mereka masih boleh bertani, tapi tempat tinggalnya harus di radius yang aman.
Dua prioritas lainnya dalam penanganan korban erupsi Sinabung adalah mencegah jatuhnya korban susulan dan pengelolaan serta pelayanan pengungsi di penampungan.
Besok pagi, Presiden akan menetapkan solusi dan kebijakan permanen untuk mengatasi dampak erupsi. Konsepnya sudah ada sejak sebelum berangkat ke lokasi, namun Presiden masih ingin melihat langsung kondisi di lapangan serta berinteraksi dengan para pengungsi.
Erupsi Sinabung terjadi pertama kali pada 15 September 2013, dan berlanjut sampai bulan ini. Status Gunung Sinabung ditingkatkan menjadi Awas pada 19 Desember 2013.
"Sekarang ada 42 titik pengungsian dengan 9.245 KK atau 28.745 jiwa pengungsi," kata dokter Saberina Mars.
[ald]
BERITA TERKAIT: