"Semua tahu bila pemilu butuh dana besar dan uang tidak turun dari langit kan. Akibatnya, muncul keinginan untuk menyelewengkan anggaran," ujar Direktur Investigasi dan Advokasi Fitra, Uchok Khadafi saat dihubungi, Senin (20/1).
Menurut Uchok, alih-alih sebagai dana bantuan sosial untuk masyarakat justru masuk ke kantong pribadi para caleg incumbent. Wajar, jelas dia, jika dana bansos yang sampai ke masyarakat tidak utuh. Meski tidak tahu persisi jumlah alokasi dana bansos di RAPBD DKI 2014, Uchok yakin angkanya lebih besar ketimbang tahun 2013 lalu.
Di satu sisi, ia juga curiga sikap ngotot DPRD memasukkan anggaran sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) dari anggaran APBD 2013 sebesar Rp 2,5 triliun ke APBD 2014 ini. Menurut dia, langkah ini terkesan dipaksakan mengingat pembahasan APBD-P nanti sudah diganti dengan DPRD periode baru.
"Mereka tidak ikhlas menyerahkan anggaran 2014 pada DPRD baru karena tidak akan kebagian jatah," jelas Uchok.
[wid]
BACA JUGA: