
Gubernur Papua Lukas Enembe berharap Jembatan Holtekamp yang menghubungkan Kawasan Hamadi, Distrik Jayapura Selatan dengan Kampung Holtekamp, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura mampu menjadi Icon atau Landmark Papua yang selama ini tertinggal dibidang infrastruktur khususnya jalan dan jembatan.
Dengan dibangunnya jembatan ini, kata Lukas menunjukkan kalau Pemerintah Indonesia serius terhadap percepatan pembangunan di Papua. Selain itu Jembatan ini mampu sebagai perekat antara Indonesia dan Papua New Guine. Gubernur Papua berharap tahun 2014 konstruksi jembatan Holtekamp sudah dimulai. Dia juga mengiginkan Holtekamp dapat rampung dalam 1-2 tahun anggaran.
"Mau tidak mau, suka tidak suka kita berada di pintu Gerbang Kawasan negara-negara Pasifik," ujar Lukas Enembe seperti dilansir dari situs resmi Kementerian PU, Selasa (5/11).
Menurutnya, jalan yang ada sekarang adalah peningggalan Belanda. Dan untuk saat ini kondisinya rawan dengan kemacetan khususnya di Kota Jayapura. Oleh karenanya ke depan perlu dibangun jalan alternatif yang mampu memecah kemacetan lalu lintas sekaligus dan mempercepat perkembangan perekonomian di tanah Papua. Dana pembiayaan berasal dari sharing antara pemrov-pemkab dan pemerintah pusat dengan pembagian pemda 30 persen dan pusat 70 persen, dengan diperkirakan menelan biaya mencapai Rp 800 miliar.
Proyek jembatan sepanjang 1,8 km ini direncakan akan dimulai awal 2014. Jembatan kebanggaan masyarakat Papua ini disudah ditindaklanjuti melalui MoU antara Pemprov Papua dengan Kementerian Pekerjaan Umum. Bahkan Presiden SBY juga telah menyetujui pembangunan jembatan ini.
[rus]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: