Istano Basa Pagaruyung dijuluki sebagai obyek wisata primadona, istana ini memperlihatkan ciri-ciri khusus dibandingkan dengan bangunan Rumah Gadang yang terdapat di Minangkabau (Sumbar). Kekhasan tersebut tersirat dari bentuk fisik bangunan yang dilengkapi ukiran falsafah dan budaya Minangkabau.
Istano Basa Pagaruyung ini adalah salah satu pusat peradaban, pusat sejarah, dan
ikon budaya yang menyimpan banyak peristiwa besar. Sebagai rasa syukur dan rasa terima kasih kepada para pendahulu, SBY mengajak seluruh pihak untuk senantiasa membangun dan menjaga kelestarian istana ini sebagai pusat peradaban di masa mendatang.
"Alhamdulillah, hari ini, saya, istri dan para menteri bisa hadir di tempat yang amat bersejarah ini. Tentu kita patut untuk senantiasa bersyukur kehadirat Allah SWT, karena hari ini kita bisa bersilaturahmi dan bersatu dalam doa kepada Yang Maha Kuasa agar masa depan Sumatera Barat dan Indonesia dapat kita bangun lebih baik lagi," ujar SBY yang sebelumnya disambut dengan tarian Galombang dan Gandang di lokasi acara.
Presiden menuturkan, Rabu malam (29/10) Ia bertemu dengan perwakilan keluarga Bung Hatta dan Buya Hamka, dua tokoh nasional asal Minang. "Kami bersatu dalam tekad, insya Allah masa depan Sumbar adalah masa depan yang gemilang. Dari Sumatera Barat inilah lahir putra-putri terbaik bangsa yang bukan hanya mampu bersaing di kalangan nasional, namun juga internasional," kata SBY yang disambut tepuk tangan meriah warga yang hadir.
Seperti dikutip dari stus resmi
presidenri.go.id, SBY dan Ibu Ani kemudian melakukan penanaman pohon jenis beringin di halaman istana. Kegiatan penanaman pohon ini juga diikuti seluruh menteri yang mendampingi. Presiden juga memberi bantuan senilai Rp 1 miliar untuk pembangunan lanjutan dan pemeliharaan fasilitas Istano Basa Pagaruyung.
"Pembangunan lanjut masih dibutuhkan di Istana Pagaruyung ini," demikian Presiden SBY.
[rus]
BERITA TERKAIT: