Orang tua korban yang tidak terima dengan perlakuan terhadap anaknya ini akhirnya melapor ke Polresta Tasikmalaya.
Ceritanya berawal kala Iqbal Maulana (14), teman korban, mengirim pesan singkat kepada korban untuk mengajak jalan-jalan. Karena sudah merasa kenal, korban tidak keberatan.
Iqbal akhirnya menjemput Astri untuk pergi ke suatu tempat. Namun di tengah jalan, sepeda motor korban malah berbelok arah ke sebuah kebun yang jauh dari pemukiman di Kampung Ambarayah, Sukadana, Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya.
Setiba di kebun itulah kemudian korban dipaksa untuk melayani hawa nafsu. Korban sempat menolak, tapi karena kalah tenaga akhirnya kegadisannya sukses direnggut pelaku.
Setelah puas, korban yang masih dalam kondisi shok, diantar ke rumahnya. Meski orang tuanya sempat curiga, tapi korban tidak berani terus terang dan memilih diam.
Nah, beberapa hari setelah kejadian tersebut, korban bertemu dengan teman pelaku, Andri Hidayat (14). Di bawah ancaman aksi persetubuhannya dengan Iqbal akan disebar, korban diajak paksa untuk ikut. Korban kebingungan. Ia mengikuti kemauan pelaku untuk diajak ke sebuah rumah.
Ugh, disana sudah menunggu lima orang lelaki yang diduga teman pelaku. Kelima lelaki itu diantaranya, Mega (14), Guna (14), Yadi (14), Rizal (14) dan Andriana (14). Di rumah tersebut korban digilir. Padahal salah satu pelaku adalah pacar korban.
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami shok berat. Namun, lagi-lagi korban tidak berani untuk melapor ke orang tuanya karena takut.
Nurhikmah (37), ibu kandung korban curiga dengan perubahan sikap anaknya yang menjadi pendiam dan murung. Dengan suara pelan, korban ditanyai. Tapi anak tercintanya tersebut malah diam.
"Dia baru cerita setelah sebulan kemudian. Perubahan sikap itu karena anak saya diperkosa secara bergilir oleh tujuh remaja temannya," ujar sang ibu kepada wartawan di Ruang PPA Satreskrim Polresta Tasikmalaya, siang ini (Sabtu, 5/10).
Menurut Nurhikmah, anaknya diperkosa sebulan yang lalu. Sementara laporan baru dilakukan sekarang usai mendapat pengakuan anaknya.
Disisi lain, orang tua korban yang mengetahui putri sulungnya menjadi korban pemerkosaan tampak terpukul. Dia tidak menyangka, teman-teman korban akan berbuat sekeji itu. Tak terima anaknya diperlukan demikian, sang ibu mengantarnya lapor polisi.
“Saya berharap pelaku ditangkap dan dihukum berat, karena sudah menghancurkan masa depan anak saya,“ kata Nurhikmah.
Kini kasus tersebut dalam penanganan Satreskrim Polresta Tasikmalaya.
[ian]
BERITA TERKAIT: