Mengapa Goa di Kawasan Karst Pangkep Dikagumi Turis Asing

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 04 Oktober 2013, 20:34 WIB
Mengapa Goa di Kawasan Karst Pangkep Dikagumi Turis Asing
FOTO:NET
rmol news logo Bagi warga Pangkejene Kepulauan (Pangkep), goa adalah bagian tak terpisahkan. Betapa tidak, ada banyak goa di daerah ini.

Pankep sendiri merupakan wilayah karst terbesar kedua di dunia, setelah Guilin di China yang dilintasi sungai besar, Li.

Menurut Syarief, penduduk lokal Desa Rea, Kecamatan Minasapene, Pangkep mengenal goa vertikal sebagai aloa dan leang sebagai goa horizontal.

"Salah satu Leang yang menjadi sumber mata air di desa ini adalah Leang Kasi," kata Syarief di sela acara International Caving Fest di Pangkep, Sulawesi Selatan (Jumat, 4/10).

Sementara itu, untuk aloa yang besar adalah Kalibong Aloa. Penduduk lokal menamakan demikian karena di goa vertikal itu, tempat bersarangnya burung yang besar dan khas di Pangkep.

"Lorongnya jauh. Panjangnya hampir Dua kilometer, lebarnya antara 300-400 meter. Tanjakannya ada dua yang hampir 90 derajat," imbuhnya.

Kecantikan goa di Pangkep ini pun sampai ke wisatawan mancanegara. Kata Syarief, beberapa waktu lalu ada Perancis yang datang ke kawasan karst di Pangkep.

"Katanya (turis itu), goa di sana (Perancis) yang didatangi ribuan orang setiap tahun kalah cantik dengan di kawasan Pangkep," sambungnya.

Selain dinikmati airnya, goa di Pangkep juga dipakai sebagai pemasukan wisata dan penelitian.

"Diakui, fungsi goa disini memang untuk wisata dan penelitian saja. Dipakai sebagai objek penelitian karena goa di sini memiliki nilai sejarah tinggi," demikian Syarief.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA