"Ada sejumlah uang yang ditawarkan agar PK mencabut dukungan terhadap pasangan Berkah. Kami ditawari dari Rp 2 miliar, Rp 5 miliar, Rp 20 miliar sampai tak terhingga," kata Ketua Bidang Humas dan Advokasi Partai Keadilan (PK) Elia Hilma, saat memberi kesaksian dalam sidang sengketa Pilkada Jawa Timur di Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta, Selasa (1/10).
Iming-iming tersebut disampaikan oleh salah satu koordinator atau LO pasangan Karsa. Bahkan, kata Eliza, setelah putusan DKPP yang memulihkan hak politik pasangan Berkah, rayuan kepada partainya semakin intensif.
"Di tengah sidang DKPP pada 21 Mei, kami Rakor di Sarinah. Di sana ada dua ketua partai yang sebelumnya mendukung Ibu Khofifah dan mengalihkan dukungannya ke Pak Karwo. Salah satu ketua partai mengajak bicara, mereka minta kami berembuk untuk mengalihkan dukungan dari Ibu Khofifah," paparnya.
Tak hanya timses yang melobi PK, menurut Eliza, Saifullah Yusuf yang menjabat Wagub Jatim pun menelepon Ketua Umum Partai Kedaulatan. "Saat itu yang saya tahu dari Ketum Partai Kedaulatan, Wagub bilang, sudahlah dilupakan apa yang disampaikan tim Karwo, tentang besaran dana untuk alihkan dukungan. Kita bertemu langsung saja untuk bicarakan hal ini," kata Eliza.
Ajakan bertemu itu, menurut Eliz, berarti bahwa Ipul siap membayar berapapun, asal Partai Kedaulatan bersedia mengalihkan dukungan dari Khofifah.
"Pada saat kumpul partai kecil pun ada perbincangan bahwa para ketua partai diundang di Surabaya untuk bagi-bagi uang. Saat itu, PK ditunggu kehadirannya karena dalam pertemuan itu, partai-partai baru dipanjer Rp 150 juta," ujarnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: