"Kita menduga pengosongan sebagai upaya kesengajaan KPU Jatim yang memang telah disetting untuk mengamankan incumbent," ujar politisi senior PKB, Taufikurrahman Saleh, dalam keterangannya kepada redaksi, tadi malam.
Mestinya, kata dia, kekalahan di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu dari pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi Sumawiredja (Berkah) menjadi pelajaran berharga bagi KPU Jatim. Mereka harusnya melakukan pembenahan surat–surat administrasi pendukung seperti formulir C1 dan lainnya, dan bukan malah sebaliknya.
Formulir C1 yang dicetak PT Ura Baru Tama diketahui hanya mencantumkan nama tiga pasangan calon, yakni nomor urut 1 Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa), nomor 2 Eggi Sudjana-Moch Sihat (Beres) serta nomor 3 Bambang DH-Said Abdullah (Jempol). Sementara kolom terakhir atau nomor 4 ternyata hanya berisi titik–titik tanpa menyebutkan nama pasangan yang sudah disahkan oleh KPU Pusat, Khofifah-Herman.
Taufikurrahman menduga lolosnya Khofifah sebagai peserta Pilgub tetap dianggap sebagai ancaman serius bagi incumbent. Karenanya, persiapan penjegalan juga dipersiapkan sebelum DKPP memutuskan meloloskan Khofifah.
"Caranya ya dengan mengosongkan kolom nomor 4 di formulir C1," tandasnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: