Kericuhan bermula ketika polisi khusus kereta api Stasiun Tasikmalaya memaksa pedagang di dalam stasiun agar hengkang dari tempatnya berjualan. Salah satu pedagang yang tidak terima penggusuran tersebut, malah merusak dagangannya sendiri. Pedagang nasi ini, meminta waktu kepada pihak stasiun Kereta Api Tasikmalaya agar diizinkan berdagang hingga sore.
"Saya minta keringanan untuk menghabiskan dulu barang dagangan saya. Ini kan lauk pauk. Jika tidak dijual akan mubajir," kata Agus, pemilik warung.
Namun petugas Polsuska tidak menghiraukan permintaan Agus dan tetap melakukan penggusuran paksa terhadap sejumlah pedagang di area dalam stasiun Kereta Api Tasikmalaya.
Selain pedagang yang menyewa toko, petugas Polsuska juga menertibkan pedagang asongan di dalam dan luar stasiun dengan alasan demi kenyamanan penumpang saat arus mudik.
[ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: