"Setiap tahun menjelang perayaan pesta kemenangan iman Paskah, kami selalu menggantung lampion dan membuat replika taman," kata Penatua Piet Hein Pusung dari Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Syalom Dendengan Dalam, Tikala, Manado, Sabtu (30/3).
Piet Hein mengatakan, lampion biasanya sudah dipasang sekitar dua pekan sebelum perayaan Paskah, sedangkan replika Taman Getsemani sampai Bukit Golgota dibuat seminggu sebelum perayaan Jumat Agung.
Penatua Mercy Manaida dari Wilayah Manado Utara II mengatakan, pemasangan lampion menjelang pesta peringatan Kebangkitan Yesus Kristus tersebut adalah tradisi yang sudah lama dilakukan.
"Biasanya lampion dipasang sebagai simbol terang yang datang, karena kebangkitan Sang Mesias," terangnya.
Lampion berbentuk salib, selain digantung ada juga yang langsung didirikan di tepi-tepi jalan dengan ukuran besar.
Ia mengatakan, begitu masa Paskah berakhir, maka lampion-lampion tersebut akan diturunkan, baik yang berbentuk salib maupun lampu-lampu hias di sepanjang jalan terutama di permukiman penduduk.
[ant/ald]
BERITA TERKAIT: