Analis politik dari Point Indonesia, Karel Susetyo mempertanyakan keputusan Partai Golkar mengusung Irianto MS Syafiuddin sebagai calon gubernur Jabar pada Pemilukada Jabar 2013.
Yance, sapaan Syaifuddin, sejak 2010 ditetapkan oleh Kejaksaan Agung sebagai tersangka korupsi pembebasan lahan untuk PLTU di Indramayu.
"Tentu ini menjadi tanya besar," kata dia kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa (23/10).
Dikatakan, Yance adalah tokoh lokal dengan kapasitas yang meragukan. Integritasnya juga meragukan seiring status tersangka yang disandangnya.
Ia menambahkan, pemilukada Jabar bak perang bintang, bertaburan politisi, artis, aktivis dan jenderal yang kesemuanya adalah tokoh berkelas nasional. Tentu pertanyaannya, kenapa parpol sebesar Golkar hanya menurunkan tokoh lokal dengan kapasitas dan integritas yang meragukan.
"Penunjukkan Yance sebagai cagub menunjukkan lemahnya posisi tawar DPP Golkar terhadap kepengurusan daerah. Ibaratnya DPP pasrah mendorong mobil mogok di Jabar," katanya.
Selain itu, dia menilai, pengusungan Yance terjadi pada kasus Pilkada Jakarta dan Kalimantan Barat. Golkar bermain dengan pilihan tunggal, yakni menghindari konflik dengan pengurus lokal maka DPP mengikuti saja kehendak mereka.
"Dan itu terjadi tanpa mencermati realita politik dan peta persaingan yang ada," tandasnya. [dem]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: