Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Tangsel, Dedi Rafidi. Dia mengatakan, sekolah diliburkan secara serentak di Tangsel pada hari-H pencoblosan.
"Dari tingkat SD sampai SMA, baik negeri maupun swasta diliburkan guna menyukseskan pesta demokrasi Pilkada Banten," jelas Dedi kepada
Rakyat Merdeka Online, Kamis (20/10).
Menurut dia, di tingkat SMA, pelajar sudah banyak yang memiliki hak suara.
"Di tingkat SMA menurut catatan kami, pelajar kelas dua dan kelas tiga sudah banyak yang memiliki KTP," katanya.
Guru pun, lanjut Dedi, juga dilibatkan oleh Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) untuk menjadi pengawas, saksi ataupun panitia dalam pencoblosan Pilgub Banten.
"Ruangan sekolah yang digunakan untuk TPS, sudah pasti gurunya dilibatkan oleh pihak KPPS," jelas Dedi.
[ald]
BERITA TERKAIT: