PILGUB BANTEN

Warga Gerebek Percetakan Kampanye Hitam

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Jumat, 14 Oktober 2011, 09:02 WIB
Warga Gerebek Percetakan Kampanye Hitam
RMOL. Puluhan warga menggerebek Percetakan Safir Alam di Jalan Raya HOS Cokroaminoto, Kecamatan Ciledug, tadi malam. Percetakan tersebut digerebek lantaran mencetak ribuan Majalah Tiro yang belakangan marak disebarkan untuk sarana kampanye hitam salah satu calon gubernur Banten. Pilkada Banten sendiri akan digelar pada pekan depan (Sabtu, 22/10).

Saat penggerebekan, warga yang mengaku peduli akan Pilkada bersih ini menyatakan kegeraman mereka atas ulah sejumlah kalangan yang sengaja memperbanyak Majalah Tiro untuk kepentingan kampanye hitam.

“Tujuan kami hanya satu, menghentikan kampanye hitam dari sumbernya langsung. Memperbanyak majalah yang dijadikan media kampanye ini sangat merugikan siapapun yang peduli akan Pilkada bersih, jujur, adil, bebas dan rahasia,” kata Ucup, koordinator warga, kepada wartawan, Jumat pagi (14/10).

Ucup menambahkan, dengan sengaja memperbanyak majalah yang lebih banyak digunakan sebagai media kampanye hitam itu sudah menandakan bahwa ada golongan tertentu yang sengaja memperbanyaknya, dilakukan dengan cara yang terorganisir, serta melibatkan banyak orang.

"Tindakan tidak terpuji ini ternyata belum dapat respon dari pengawas. Kami sayangkan hal itu. Padahal jelas sekali, upaya kampanye hitam ini sudah dilakukan secara sistematis, terorganisir dan masif," urainya.

Dia berharap, dengan melakukan penggerebekan dan menghimbauan  untuk menghentikan kampanye hitam bisa membersihkan Pilkada Banten ini dari aura negatif. Selain itu, pihaknya tak ingin nantinya perilaku kampanye hitam ini berimbas pada perhelatan Pilkada-Pilkada manapun di wilayah Banten di kemudian hari.

"Intinya kami ingin Pilkada ini bersih. Dan kami minta stop kampanye hitam," singkatnya.

Menurut Ucup, Obing, pemilik percetakan mengaku tidak tahu menahu tentang tujuan pemesan percetakan dengan memperbanyak Majalah Tiro tersebut. Dia mengaku hanya menerima order percetakan dari seorang bernama Lutfi sebanyak 5.750 eksemplar majalah itu, untuk dicetak hitam putih dengan bayaran Rp 8 juta.

"Dia baru bayar Rp 4 juta dan meminta untuk mencetak banyak majalah ini,” ucapnya.

Obing mengaku, Lutfi harusnya sudah mengambil hasil cetakan Majalah Tiro tersebut lima hari yang lalu. Hanya saja, katanya, hingga semalam hasil cetakan itu tak kunjung diambil.

Obing diintimidasi untuk mencetaknya dengan diiming-imingi upah yang lebih besar dari harga cetak biasanya. Hasil cetakan dengan cover dean bergambar Gubernur Banten Ratu Atut Chosiah dengan judul besar “Tangkap Gubernur Atut” itu sudah dikemas dalam beberapa amplop siap antar.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA