PILGUB BANTEN

Kontestan Diminta Stop Selebaran Gelap

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Rabu, 28 September 2011, 18:03 WIB
Kontestan Diminta Stop Selebaran Gelap
ilustrasi
RMOL. Pasangan calon di Pilkada Banten, Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno dihujani kampanye negatif.

Masyarakat Banten bisa dipastikan akrab dengan selebaran gelap yang isinya menuding dana hibah pemerintah digunakan Ratu Atut Chosiyah untuk kampanye Pilkada, hingga politik dinasti keluarganya. Peredarannya makin masif mendekati hari pencoblosan 22 Oktober mendatang. Selebaran berbentuk fotokopian ini tak hanya ditemukan di sudut-sudut kota tapi hingga pelosok-pelosok pedesaan.

Ketua DPW Partai Bulan Bintang, Buety Nasir, kepada Rakyat Merdeka Online, menduga kuat hal itu bentuk kampanye hitam yang dilakukan lawan politik Ratu Atut Chosiyah.

"Soal dan hibah, kalau memang ingin mengkritisi kenapa hanya berani lewat selebaran gelap, lalu kenapa baru sekarang mereka mengkritisi, bukankah dana hibah sudah disalurkan sejak beberapa tahun lalu," sindir Buety, Rabu (28/9).

Ia menegaskan, pengalokasian dan penyaluran dana hibah oleh Pemprov Banten sudah sesuai aturan. Tujuan pemberian dana hibah untuk membantu lembaga-lembaga mulai dari madrasah hingga Universitas, termasuk lembaga-lembaga dakwah. Jika kemudian dalam penggunaannya ditemukan  penyelewengan, menurut Buety, yang harus bertanggungjawab adalah si pengguna. Kesan yang ditangkapnya, para penentang dana hibah itu juga anti pada program yang meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Sementara soal keluarga Ratu Atut Chosiyah yang dituding membangun  dinasti, menurut Buety itu hanyalah tudingan dari orang-orang yang tidak suka dan tidak punya kemampuan untuk menjadi pemimpin. Dikatakan Buety, Airin (adik ipar Atut-red), menjadi Walikota Tangsel karena dipilih rakyat melalui pemilukada yang demokratis.

Sementara itu Ketua Bappilu Partai Golkar Banten, Veri Muhlis, mengajak semua timses dan kontestan mengedepan fair play dan politik santun.

"Bagaimanapun kita semua sudah saling kenal dan berteman baik. Momen politik sesaat ini jangan sampai merusak persaudaraan antara warga Banten," ujarnya.

Menurut dia, adalah lebih baik setiap calon memberikan edukasi politik kepada masyarakat.

"Masyarakat yang sudah terbuka dari segi akses informasi harusnya disuguhi materi kampanye yang mencerahkan. Fitnah dan tuduhan akan meningkatkan simpati pada yang difitnah," tandasnya.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA