Guna meningkatkan kewaspadaan, kantor pos dan jasa-jasa pengiriman di Tasikmalaya dan Garut memperketat pengawasan pengiriman paket. Misal di Kantor Pos Tasikmalaya Jalan Otto Iskandardinata, petugas benar-benar memperketat pengiriman terutama bagi pengiriman jenis paket. Semua paket yang dikirim satu persatu diperiksa.
Tak hanya itu, sejak dari loket pendaftaran, petugas sudah mulai bertanya kepada konsumen terkait barang yang akan dikirimkan atau dipaketkan berikut alamat tujuan pengirimannya.
Hal yang sama juga terlihat di jasa pengiriman Titipan Kilat (Tiki) Cabang Tasimalaya, di Jalan Tentara Pelajar. Menurut penanggung jawab Tiki Tasik, Edi Ruhaedi, bila pegawainya mendapati barang-barang yang dianggap mencurigakan terpaksa harus dibawa kembali oleh si pengirim. Hal ini sempat dikeluhkan beberapa pengirim paket.
"Namun setelah diberi penjelasan mereka mengerti tujuan diberlakukannya pengawasan. Saya pun mengharuskan pegawai untuk bertanya kepada konsumen terkait isi dan tujuan paket tersebut," kata Edi, kemarin siang (Senin, 21/3).
Kantor Pos Garut pun mendapat pengawasan ketat. Menurut Kepala Kantor Pos Garut, Maulana, pihaknya memperketat pengawasan untuk mengantisipasi merebaknya paket bom. Ya, mulai dari bagian loket hingga bagian processing atau pengolahan. Diakui Mualana, kantor pos tidak memiliki peralatan canggih seperti metal detector untuk mendeteksi barang-barang.
“Tapi kita menyodorkan surat pernyataan kepada konsumen, bahwa barang yang akan dikirim tidak berbahaya atau dilarang,†kata Maulana.
Meski melakukan pengawasan ketat, tapi sejauh ini di Tasikmalaya dan Garut belum melibatkan aparat kepolisian dalam melakukan pengawasan terhadap warga yang hendak mengirim paket.
[wid]