Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Virus Oropouche Hantui Warga Amerika, Apa Itu?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 29 Agustus 2024, 08:50 WIB
Virus Oropouche Hantui Warga Amerika, Apa Itu?
Ilustrasi/Net
rmol news logo Warga di Benua Amerika dilanda kekhawatiran di tengah meluasnya virus Oropouche, di mana lebih dari 8.000 kasus telah dilaporkan hingga awal Agustus tahun ini dan sebagian besar terjadi di Amerika Selatan.
HUT 79 RI

Organisasi Kesehatan Pan Amerika, cabang regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), telah mengeluarkan peringatan epidemiologi untuk virus Oropouche dan menaikkan tingkat risiko kesehatan masyarakat menjadi “tinggi” untuk wilayah Amerika.

"Setidaknya 21 pelancong AS yang kembali dari Kuba dinyatakan positif terkena virus Oropouche," kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), dikutip dari CNN, Kamis (29/8). 

Penyakit ini ditularkan oleh nyamuk, yang menyebabkan penderitanya mengalami demam yang disebut  demam sloth. Sekitar 60 persen orang yang terinfeksi mengalami gejala  demam mendadak, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, dan kekakuan sendi. 

Virus Oropouche mendapatkan namanya dari desa di Trinidad dan Tobago tempat virus itu ditemukan pada tahun 1955. Sejak saat itu, sekitar 500.000 kasus telah tercatat. Namun, pengetahuan tentang penyakit ini terbatas, bahkan jurnal medis The Lancet menyebutnya sebagai "ancaman misterius" dalam editorial terbarunya.

Gejala lainnya termasuk nyeri mata, kepekaan terhadap cahaya, mual, muntah, diare, kelelahan, dan ruam. Dalam kasus yang jarang terjadi, penyakit ini dapat menginfeksi sistem saraf dan menyebabkan meningitis dan ensefalitis.

Penyakit ini endemik di wilayah lembah Amazon di Amerika Selatan, terutama di daerah hutan tempat penularan terjadi dalam siklus antara serangga dan inang lain seperti tikus, kukang, dan burung. 

Wabah saat ini menyebar dengan cepat, penularan lokal telah dilaporkan di Bolivia, Brasil, Kolombia, Kuba, dan Peru. 

Tidak ada bukti penularan lokal di AS, tetapi beberapa kasus telah dilaporkan pada orang-orang yang telah bepergian ke tempat-tempat penyebarannya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA