Pasalnya dari sebanyak 2.500 spesimen yang diperiksa pada Rabu kemarin (8/12), memang terdapat 40 persen infeksi
variant of concern, namun bukan Omicron.
Menyikapi beredarnya kabar Omicron masuk Indonesia dan sudah menginfeksi empat orang warga DKI Jakarta, Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono angkat bicara.
Dia menanggapi isu yang sudah beredar luas di masyarakat tersebut dengan tegas. Katanya, kabar yang tidak benar alias hoax justru lebih berbahaya dari varian Omicron.
"
Variant Omicron memang berbahaya, karena luasnya penyebaran berita hoax lebih cepat dan menimbulkan kepanikan banyak orang," tandas Pandu melalui akun Twitternya, Kamis (9/12).
Maka dari itu, Pandu mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam menyaring informasi. Dia juga berharap publik tetap tenang menanggapi varian Omicron ini.
"Tidak perlu panik, walaupun sudah masuk, upaya responnya tetap sama, yaitu pencegahan dan perlindungan," tutup Pandu.