Investor Relation PT Diagnos Laboratorium Utama, Fergus Richard mengatakan, pertumbuhan signifikan tersebut diperoleh Diagnos Lab dari laba bersih sebesar Rp 21,7 miliar pada kuartal pertama tahun 2021. Laba ini jauh di atas laba bersih pada kuartal yang sama di tahun 2020 yakni sebesar Rp 1,5 miliar.
"Dari sisi pendapatan, DGNS berhasil membukukan pendapatan Rp 87,8 miliar atau tumbuh 462% dari periode yang sama tahun 2020 yakni sebesar Rp 15,6 miliar," kata Fergus dalam keterangannya, Rabu (19/5).
Lini bisnis biomolecular yang dimiliki perseroan menjadi kontributor utama perusahaan. Lini bisnis ini berhasil menyumbang Rp 71 miliar atau sebesar 81,4% dari total pendapatan perseroan.
"Perseroan telah berhasil melaksanakan sebanyak 124.906 test PCR (Polymerase Chain Reaction) pada kuartal 1 tahun 2021, untuk membantu proses skrining Covid-19 baik untuk pelanggan korporasi, rumah sakit, maupun individu," sambungnya.
DGNS mencatatkan penambahan arus kas sebesar Rp 49,4 miliar pada kuartal 1 tahun 2021, dimana posisi kas perseroan bertambah dari sebelumnya Rp 16,5 miliar menjadi Rp 64 miliar.
Posisi kas tersebut, kata dia, akan digunakan perseroan untuk mendorong pertumbuhan jejaring outlet serta laboratorium perusahaan, dan melengkapi layanan yang dimiliki perseroan.
Selama tahun 2021, perseroan telah menambah jejaring outlet dengan membangun dua outlet perusahaan yang merupakan outlet laboratorium RSIA Bunda Jakarta di Gedung BIC 1, Menteng dan outlet Laboratorium Klinik Bonamitra di Bandung, Jawa Barat.
"Bersamaan dengan penambahan outlet tersebut, perseroan juga menambah tiga swab center yang berlokasi di RSU Bunda Jakarta, RSU bunda Margonda, dan RSIA Citra Ananda, untuk dapat terus menyediakan layanan prima serta menjangkau lebih banyak pelanggan," tandasnya.
BERITA TERKAIT: