Waspada Fenomena Silent Hypoxia Pada Pasien Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 21 Oktober 2020, 15:14 WIB
Waspada Fenomena <i>Silent Hypoxia</i> Pada Pasien Covid-19
Pulse oximeter, alat yang digunakan untuk menghitung kadar oksigen dalam darah guna mendeteksi dini silent hypoxia pada pasien Covid-19/Net
rmol news logo Sebagai sebuah penyakit baru, Covid-19 terus memberikan kejutan bagi para peneliti. Saat ini, diketahui adanya fenomena silent hypoxia yang dialami pasien Covid-19.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Ngabila Salama menjelaskan, silent hypoxia terjadi ketika saturasi oksigen atau kadar oksigen dalam darah berada di bawah 95 persen. Mengingat, dalam kondisi normal, saturasi oksigen seharusnya di atas 95 persen.

"Jadi orangnya baik-baik saja, tapi saturasi oksigennya sudah di bawah normal," kata dr. Ngabila dalam diskusi virtual Bincang Sehat bertajuk "Strategi Jitu Cegah Klaster Keluarga Di Tengah Pandemi Covid-19" yang digelar oleh Kantor Berita Politik RMOL pada Rabu (21/10).

Pada orang terpapar Covid-19, dr. Ngabila menjelaskan, silent hypoxia dapat terjadi, bahkan saturasi oksigen dapat mencapai level di bawah 85 persen.

"Kalau sudah silent hypoxia, akan sulit dilakukan pengobatan sembuh, dan kemungkinan fatalitasnya menjadi lebih tinggi," sambung dia.

Untuk itu, dr. Ngabila menyarankan agar saturasi oksigen dapat diperiksa secara berkala menggunakan alat pulse oximeter yang saat ini terdapat di pasaran.

Alat tersebut berfungsi untuk memeriksa kadar oksigen dalam darah, paling tidak sehari sekali. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA