Spesialis jantung dari Siloam Hospital Kebon Jeruk dr. Reynold Agustinus Manullang SpJP (K) menyampaikan, pingsan sebenarnya merupakan tanda bahwa suplai darah ke otak berkurang yang berkaitan dengan gangguan irama jantung.
"Misalnya saat upacara keringatan itu pembuluh darah melebar, darah turun ke kaki lalu pingsan. Ini berkaitan dengan gangguan irama jantung yang begitu cepat sehingga membuat seseorang tidak sadarkan diri," jelas dr. Reynold dalam keterangannya, Jumat (1/9).
Lebih lanjut, dia menyoroti upaya pertolongan pertama pada seseorang yang mengalami pingsan dengan memberi minyak kayu putih agar cepat sadar. Padahal, pertolongan pertama yang tepat untuk menangani orang yang pingsan adalah dengan memberinya minum air putih.
"Pingsan obatnya minum air putih saja. Tidak perlu teh manis, tidak perlu minyak kayu putih. Nanti dia juga sadar sendiri," ujar dr. Reynold.
Dia menambahkan, gangguan irama jantung yang harus diwaspadai jika disebabkan oleh faktor genetik dapat memicu kematian mendadak seperti saat sedang tidur.
"Orang meninggal saat tidur itu biasanya terjadi saat usia muda dan disebabkan faktor genetik. Jadi, coba cek ada tidak dari riwayat keluarga yang pernah meninggal saat usia muda, kalau ada bisa jadi itu dipicu oleh gangguan irama jantung," jelasnya.
Untuk membuktikan gangguan irama jantung, dr. Reynold merekomendasikan seseorang menjalani pemeriksaan elektrokardiogram (EKG). Sayangnya, pemeriksaan EKG tidak tersedia di semua klinik, sehingga gangguan irama jantung tidak mudah terdeteksi.
[wah]
BERITA TERKAIT: