Kelompok yang menamakan diri Pergerakan Anggota Muda Iakmi (Ikatan Ahli Masyarakat Indonesia) ini mengimbau agar pada Hari Tanpa Tembakau Dunia, yang jatuh tiap tanggal 31 Mei mendatang, tiap perokok berpuasa untuk tidak merokok selama 24 jam.
Mereka juga meyakini bahwa kegiatan merokok akan tetap berlangsung selama industri rokok masih ada. Oleh karena itu, mereka menolak setiap bentuk iklan, sponsor dan promosi rokok yang ada saat ini.
Selain itu, para aktivis yang bergerak dalam bidang kesehatan ini membawa bermacam-macam tulisan yang menjelaskan dampak buruk akibat rokok, seperti "Smoking Kills", "Cigarettes Causes Mouth Deseases" dan spanduk putih berisikan puluhan tanda tangan orang yang mendukung larangan iklan, promosi dan sponsor rokok.
Kelompok ini memulai pawai pada pukul 07.30 WIB, mereka menggelar long march dari Monas menuju Bundaran HI sambil menyanyikan yel-yel anti rokok. Berdasarkan pantauan
Rakyat Merdeka Online, massa yang berjumlah sekitar 70 orang ini sekarang sedang mengitari Bundaran HI satu putaran, sebelum membubarkan diri.
Dalam pelaksanaannya, aksi itu berlangsung tertib dan aman, meski terlihat belasan aparat tengah berjaga-jaga di sekitar lokasi.
[ian]
BERITA TERKAIT: