Kedatangan Nasaruddin Umar didampingi oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Katolik, Suparman untuk menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Pemimpin Katolik Dunia, Paus Fransiskus.
Pertemuan tertutup itu kurang lebih berlangsung selama 30 menit bersama Duta Besar Vatikan untuk Indonesia (Nuncio) Mgr. Piero Pioppo.
"Kami datang ke sini sebagai Menteri Agama Republik Indonesia, dan juga sebagai Imam Besar menunjukkan rasa empati kami sebagai warga-warga bangsa Indonesia," kata Nasaruddin usai melakukan pertemuan.
Nasaruddin yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal mengaku bahwa dunia telah kehilangan sosok yang mempunyai perhatian kemanusiaan.
Sebab, Paus Fransiskus selalu menunjukkan sisi kemanusiaannya dengan memberikan perhatian lebih kepada orang miskin, migran, kaum dhuafa, kaum tertindas sampai kelompok marginal.
"Karena itu kami ada di sini untuk menyatakan apa namanya, konsen kami terhadap kehilangannya, perginya tokoh kemanusiaan. Saya kira sebagai warga bangsa yang beradab ya, tentu kita harus menghargai orang-orang yang berjasa terhadap dunia kemanusiaan, ya kan," sambung dia.
Paus Fransiskus, Uskup Roma dan pemimpin Gereja Katolik sedunia wafat pada Senin Paskah, 21 April 2025 di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan, pukul 07.35 waktu setempat.
Kabar duka ini diumumkan secara resmi oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Kamar Apostolik, dalam sebuah pernyataan yang menyentuh hati.
“Saudara-saudari terkasih, dengan duka yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci kita, Fransiskus. Pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa,” ujar Kardinal Farrell, seperti dimuat Vatican News.
“Seluruh hidupnya dibaktikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita untuk menghayati nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih universal, khususnya demi mereka yang paling miskin dan paling terpinggirkan," tambah Kardinal Farrel.
Paus Fransiskus, yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina, dikenal karena kesederhanaan, kepeduliannya terhadap kaum marginal, serta seruannya akan perdamaian dan keadilan sosial.
Ia menjadi Paus ke-266 dalam sejarah Gereja Katolik dan Paus pertama yang berasal dari Benua Amerika serta dari Serikat Yesus (Jesuit).
BERITA TERKAIT: