Jurubicara KPK, Tessa Mahardika Sugiarto mengatakan, hingga saat ini, tim penyidik sudah melakukan penyitaan terhadap 20 bidang tanah dan bangunan milik tersangka AGK.
"Identifikasi sementara ada sekitar 50 bidang, yang berupa hotel, ada juga penginapan dan kos-kosan, tapi yang disita baru sekitar 20 bidang tanah," kata Tessa kepada wartawan, Minggu (1/9).
KPK saat ini masih terus mengusut dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) AGK. Selain berstatus sebagai tersangka TPPU, AGK juga saat ini masih berstatus sebagai terdakwa kasus dugaan suap dan gratifikasi.
Dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi itu, perkara AGK masih berlangsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Ternate.
AGK didakwa menerima suap senilai Rp5 miliar dan 60 ribu dolar AS, disertai penerimaan gratifikasi senilai Rp99,8 miliar dan 30 ribu dolar AS.
Dalam perkembangan perkaranya, KPK telah resmi menahan 1 orang tersangka baru sebagai pihak pemberi suap pada Kamis (4/6), yakni Imran Jakub (IJ) selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemprov Malut.
Selanjutnya pada Rabu (16/7), KPK juga menahan tersangka Muhaimin Syarif selaku mantan Ketua DPD Partai Gerindra Malut.
BERITA TERKAIT: