Pertama keluarga Agam tidak terlibat dengan penahanan Anandira yang terjerat ITE. Dira terjerat ITE karena memblowup BA, perempuan teman Agam melalui salah satu media sosial. Kedua masalah yang terkait dugaan selingkuh yang kini sudah ditangani instansi tempat Agam bekerja.
“Memang dari awal pihak keluarga (Agam) memang tidak ingin bersuara,” kata dia kepada media.
Menurutnya pihak keluarga dokter itu tidak ingin membuat runyam dengan menyerang balik. Kata dia, permasalahan ini sebenarnya ini permasalahan keluarga.
“Permasalahan bukan mohon maaf bukan tindak pidana berat. Ini hanya permasalahan keluarga antara suami istri gitu loh. Sejak awal dari keluarga sudah menasehati kedua belah supaya ini bisa diselesaikan dengan baiklah,” urainya.
Ia menambahkan, pertama kalau mau dirunut dari cerita awal dari cerita awal. Sebenarnya pernikahan Agam dengan Anandira ini tidak direstui. Sehingga proses menikahnya saja sudah banyak pertentangan, jadi seolah-olah nikah ini seperti dipaksakan.
“Nah begitu sudah menikah, keluarga (Agam) sudah menerima, ya sudah kalau udah nikah nih udah udah sah nikah ya udah, mudah-mudahan bisa ke depannya lebih baik gitu. Istilahnya bisa sama-sama membina keluarga gitu loh,” papar dia.
Permasalahnya kemudian, Anandira ini tidak ikut suami. Sejak awal tidak ikut Agam, padahal istri seorang tentara harus siap ditempatkan di mana saja. Padahal, menurut dia, kebetulan Dira ini ibu rumah tangga meskipun statusnya dokter. Namun bukan dokter yang praktik atau bekerja di sebuah instansi. Padahal ia tegaskan, jadi seharusnya kewajiban istri mengikuti suami.
“Ketika Agam operasi, istrinya (Dira) juga tidak mendampingi. Sakit dan harus dioperasi pun itu tidak didampingi oleh istri. Muncul ramai di media, bukan dari pihak keluarga (Agam) tapi dari pihak sana juga yang memviralkan segala macam,” jelasnya.
Persoalan itu lanjutnya, dibawa ke ranah publik melalui media sosial oleh Dira. Padahal secara instansi juga sudah diproses.
“Padahal saya tahu persis di TNI itu tidak tinggal diam kok. Sudah berjalan prosesnya, keluarga (Agam) juga tahu dan mengawal kasus ini juga gitu loh. Berharap sebenarnya ini masalah bisa diselesaikan dengan baik. Bukan dengan memviralkan gitu loh. Ini kan berita yang beredar, bisa lihat sendiri seolah-olah istri TNI memviralkan suaminya selingkuh ditahan padahal kan bukan itu kasusnya,” terangnya.
Lalu soal KDRT yang muncul di persidangan, kata sumber dekat keluarga Agam ini, yang bersangkutan tidak pernah melakukan KDRT fisik. Melainkan KDRT psikis karena memang tidak bertemu istrinya sebab berdinas di Atambua.
Terpisah, media ini sudah berupaya menghubungi Dira untuk konfirmasi via media sosial, namun belum mendapat jawaban. Di dalam bionya ia mengucapkan mohon maaf jika ada DM yang belum mendapat respons.
Di sisi lain, keluarga dari Agam yang enggan disebut namanya menegaskan tidak mau berkomentar soal hal-hal yang viral di media terkait Dira dan Agam. Pihaknya juga tidak akan menggelar jumpa pers untuk menyoal isu tersebut. Pihaknya menghormati proses hukum.
“Kami tidak mau intervensi karena menghormati proses hukum dan tidak mau diperlebar mengingat masih ada anak-anak yang harus dijaga perasaannya,” tegasnya kepada media ini.
BERITA TERKAIT: