Hal itu disampaikan Komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan merespons pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan yang memuji Ketua KPK karena berhasil merubah paradigma KPK dengan menggencarkan pencegahan korupsi yang membantu pemerintah menghemat anggaran mencapai ratusan triliun rupiah dan meningkatkan pajak.
"Saya sudah pernah bilang bahwa kinerja KPK itu tidak diukur dari banyaknya penangkapan, justru saya setuju jika KPK melakukan teguran langsung kepada pejabat tertentu yang terindikasi tindakannya memenuhi unsur KKN," ujar Tamil kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (19/7).
Hal tersebut kata Tamil, akan menghemat uang negara. Mengingat, jika menangkap pelaku setelah uang negara dikorupsi, upaya mengembalikan uang negaranya cukup sulit.
"Sistem politik saat ini, tidak membuat pejabat takut lagi dipenjara karena urusan korupsi. Karena napi koruptor masih bisa menjabat sebagai pejabat publik, nah ini akan membuat posisi KPK jadi serba sulit," kata Tamil.
Dengan demikian, dosen Universitas Dian Nusantara ini menilai, KPK tidak boleh menjadi koboi politiknya kekuasaan untuk mengebiri lawan-lawan politik istana dengan terus dilakukannya penangkapan.
"Saya melihat sejauh ini kinerja Firli Bahuri cukup membawa KPK ke arah yang lebih baik. Dalam hal ada yang belum sempurna, tentu itu menjadi tugas pembenahan ke depan," pungkas Tamil.
BERITA TERKAIT: