Akui Terima Rp 400 Juta Dari Harun Masiku, Donny Tri Istiqomah Sempat Debat Dengan Saeful Bahri Soal Jumlah Pastinya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Kamis, 23 April 2020, 17:36 WIB
Akui Terima Rp 400 Juta Dari Harun Masiku, Donny Tri Istiqomah Sempat Debat Dengan Saeful Bahri Soal Jumlah Pastinya
Donny Tri Istoqomah akui terima uang dari Harun Masiku/RMOL
rmol news logo Satu demi satu fakta dalam kasus dugaan suap yang melibatkan kader PDIP, Saeful Bahri, terus terungkap.

Dalam persidangan hari ini, Kamis (23/4), tim hukum DPP PDIP, Donny Tri Istiqomah, mengakui menerima uang Rp 400 juta dari Harun Masiku di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, melalui perantara.
Pengakuan itu disampaikan Donny saat menjadi saksi untuk terdakwa Saeful Bahri di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat melalui telekonferensi, Kamis (23/4).

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami soal penerimaan uang oleh Donny dari terdakwa Saeful Bahri.

"Bisa saudara saksi jelaskan kaitan apa saudara saksi menerima uang dari terdakwa?" tanya Jaksa.

"Yang mana nih pak Jaksa?" jawab Donny sedikit bertanya.

Jaksa pun menyebutkan soal titipan uang saat Donny bertemu dengan Saeful Bahri di Megaria.

Donny pun langsung menjelaskan awal mula ia mendapatkan uang tersebut.

Kata Donny, dia menerima sebuah tas ransel berwarna hitam yang berisi uang yang disimpan di dalam amplop berwarna cokelat dari Kusnadi yang merupakan Staf DPP PDIP atau Office Boy (OB) yang juga menjadi saksi pada persidangan hari ini.

"Iya betul. Saya posisinya di ruang meeting. Di ruang meeting mas Kus datang bicara kepada saya bahwa ini ada titipan uang. Mas Kus ngomongnya nggak jelas, seingat saya ngomongnya gini 'Ini ada titipan dari pak Harun 600, 400 Harun'. Karena mas Kus buru-buru kaya ketakutan gitu, ya udah oke oke, saya gitu," jelas Donny.

Selanjutnya, Donny langsung menghubungi Saeful Bahri bahwa ia menerima titipan uang dari Harun Masiku melalui Kusnadi.

Namun demikian, percakapan tersebut, kata Donny, jadi ribut lantaran ketidakjelasan Kusnadi menyampaikan jumlah uang yang ada di tas ransel berwarna hitam tersebut.

"Saya langsung WA Saeful, saya bilang 'ini ada titipan uang 600 400 Harun'. Saeful bingung 600 apa 400? Kita berdebat karena simpang siur informasi dari mas Kus. Lalu Saeful, 'coba cek', ya saya cek ternyata nilainya bukan Rp 600 (juta) tapi Rp 400 (juta)," ungkap Donny.

Selanjutnya, Donny meminta agar Saeful datang ke Kantor DPP PDIP untuk mengambil uang Rp 400 juta tersebut.

"Nah setelah saya cek, saya bilang ya udah ini ambil karena kata mas Kus untuk Pak Saeful, saya sampaikan ke Pak Saeful untuk datang ke DPP (PDIP)," kata Donny.

Namun demikian karena adanya kebijakan Ganjil-Genap untuk kendaraan roda empat di Jakarta, pertemuan itu tidak terjadi di Kantor DPP PDIP. Pertemuan baru terjadi di Megaria, malam harinya.

"Sayangnya waktu itu ganjil-genap. Ternyata nggak jadi di DPP, Pak Saeful ngajak ketemu di Megaria. Ya udah ketemu disitu, uang saya serahkan," terangnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA