Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, dari karakteristik proyektik ini identik dengan Glok 42.
"Diduga jenis Glock 42, info dari Direktorat Reserse Kriminal Umum dari hasil Labfor,†kata Dedi saat dikonfirmasi di kantornya, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (8/7).
Dalam rilis perkembangan hasil penyelidikan kerusuhan 21-22 Mei, pekan lalu, Direkrut Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Suyudi menyatakan bahwa penembak Harun memiliki ciri berambut lurus agak panjang dengan tinggi badan sekitar 175 cm.
“Kecil badanya rambut lurus muka agak hitam, ya ini ciri-ciri berdasarkan saksi yang sudah diperiksa,†kata Kombes Suyudi, Jumat (5/7) pekan lalu.
Suyudi juga menyebut hasil uji balistik Pusat Laboratorium Forensik Polri menunjukkan peluru berkaliber 9x17 milimeter yang bersarang di tubuh Harun.
"Ditemukan proyektil peluru, 9x17 mm atau 0,380 automatic yang diduga ini adalah senjata non organik Polri,†jelas Suyudi.