Hal itu disampaikan pengacara Billy, Ervin Lubis saat membacakan eksepsi atau nota keberatan terhadap dakwaan jaksa KPK dalam sidang di Pengadilan Tipikor Bandung, Rabu (26/12).
"Saya tegaskan melalui eksepsi, pak Billy menegaskan bahwa beliau tidak terlibat, tidak ada sangkut paut dengan dakwaan, tidak melakukan ataupun menyuruh melakukan memberikan uang ataupun hadiah kepada Bupati maupun Pemda Bekasi," ujar Ervin.
Jelas Ervin seperti diberitakan
RMOL Jabar, terdakwa mengaku tidak memiliki kewenangan apapun berkaitan dengan proyek Lippo Group tersebut.
"Terdakwa tidak mempunyai kapasitas atau kewenangan untuk memberikan perintah atau melakukan pengurusan proses perizinan atau mencairkan, menyediakan dana atau uang," katanya.
Masih dalam eksepsi, Billy Sindoro mengaku bukan merupakan pejabat eksekutif Meikarta dan tidak mempunyai wewenang dalam urusan hal itu. Akan tetapi, tidak menampik jika dirinya mengenal sosok Bupati Bekasi (nonaktif) Neneng Hasanah Yasin.
Billy Sindoro didakwa memberikan suap proyek Meikarta kepada Bupati Neneng dan jajaran sejumlah Rp 16.182.020.000 dan SGD 270.000 bersama-sama dengan Henry dan Fitradjaja serta Taryudi, Bartholomeus Toto, Edi Dwi Soesianto, Satriadi, dan Lippo Cikarang melalui PT Mahkota Sentosa Utama.
Uang itu diberikan agar Bupati Neneng bersedia mengeluarkan izin berkaitan dengan proyek Meikarta.
[rus]
BERITA TERKAIT: