Sudah lebih 600 hari, kasus Novel seakan tertidur dan tidak jelas siapa pelaku dan aktor di balik penyiraman itu.
"Kami sangat pesimis bahwa kepolisian akan menyelesaikan kasus ini," ujar Ketua DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean saat berbincang dengan redaksi, Jumat (14/12).
Ferdinand meminta kepala negara Presiden Joko Widodo turun tangan dalam kasus ini. Penyiraman kasus Novel telah merusak rasa aman penegak hukum utamanya KPK yang berurusan dengan koruptor.
"Ketika kepolisian susah tidak bisa diharapkan, satu-satunya harapan adalah Presiden," tukasnya.
Kasus penyiraman air keras yang dialami penyidik senior KPK, Novel Baswedan terjadi pada 11 April 2017.
Kejadian tersebut terjadi saat Novel berjalan pulang ke rumah usai melaksanakan salat subuh berjemaah di masjid tidak jauh dari rumah, di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
[rus]