
. Polisi prihatin dengan adanya cekcok antarpendukung pasangan capres-cawapres yang berujung pada pembunuhan, seperti yang terjadi Sampang, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
“Ya kita prihatin. Seharusnya masyarakat bijak,†kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Kemarin (Kamis, 29/11).
Kepolisian Resor (Polres) Sampang, Jawa Timur sebelumnya mengungkap motif Idris, salah seorang pendukung capres menembak Subaidi yang berprofesi tukang gigi hingga meninggal dunia. Motifnya yakni, mereka terlibat cekcok perbedaan dukungan calon presiden, ujungnya saling mengancam di media sosial.
Dedi mengimbau masyarakat agar tidak sembarangan mengumbar ancaman terlebih di media sosial, guna menghindari kejadian serupa. Sebab, dengan mengumbar ancaman saja itu terjadi tindakan pelanggaran hukum.
“Menantang kepada seseorang secara terbuka itu melanggar hukum,†demikian Dedi.
[jto]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: