"Kami akan melaporkan kembali pembuat situs serta jejaring penyebar informasi hoax itu di media sosial. Kami sudah menghimpun data akun-akun media sosial yang menyebarkan black campaign itu," kata Ketua Harian Relawan Pride, Taufik Hidayat melalui rilis yang diterima redaksi, pagi ini.
Taufik juga menyatakan ada persamaan dalam akun-akun yang menyebarkan isu tersebut di media sosial.
"Dari data yang kami himpun, akun-akun tersebut dibuat di lokasi dan waktu pembuatan yang sama. Semua akun itu juga merupakan akun robot dari pendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf. Ada pada profilenya," lanjutnya.
Ia meminta aparat hukum untuk profesional dalam menangani isu ini demi menjaga kampanye Pemilu 2019 yang kondusif.
"Kami terus mem-
follow up dan menunggu itikad (dan) keseriusan Polri dalam mengusut tuntas kasus ini. Sudah hampir seminggu tidak ada
progress berarti dari Polri. Jangan sampai terkesan aparat tebang pilih dalam mengusut kasus di dunia siber," tutup Taufik.
Sebelumnya, tersebar berita
hoax bernada negatif dari situs
skandalsandiaga.com dan
sandiagaundercover.com di dunia maya. Walaupun sudah diblokir oleh Kemenkominfo, informasi terkait situs tersebut masih ramai diperbincangkan oleh warganet.
Miftah Nur Sabri yang disebut dalam situs tersebut telah mendatangi Direktorat Siber Bareskrim Polri pada Jumat (28/9) lalu. Miftah melaporkan pencatutan namanya dalam situs dimaksud.
[wid]
BERITA TERKAIT: