Kerusuhan tersebut dipicu sikap penjagaan berlebihan oleh empat ajudan Sofyan Basir. Dua ajudan Sofyan tampak berulang kali mendorong hingga banyak wartawan wanita yang terhimpit.
Bahkan ada seorang wartawan yang mengaku tangannya ditarik paksa oleh salah seorang ajudan berkemeja biru muda kemudian ditolak menjauh dari Sofyan Basir.
Kedua ajudan Sofyan Basir juga dengan sengaja menghalangi kamera wartawan untuk mengambil gambar Sofyan Basir hingga terjadinya kericuhan.
Pemeriksaan hari ini merupakan pemanggilan ulang untuk Sofyan, setelah sebelumnya mangkir pada Selasa (31/7). Sofyan pun telah diperiksa penyidik KPK pada pada Jumat (20/7). Ketika itu Sofyan dicecar soal penunjukan Blackgold dalam proyek PLTU Riau-I.
Proyek PLTU Riau-I diklaim Sofyan sebagai proyek penunjukkan langsung yang diserahkan pada anak usaha PLN, PT Pembangkitan Jawa-Bali sejak dua tahun silam. Proyek ini masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2017.
Proyek pembangkit listrik mulut tambang itu merupakan bagian dari program 35 ribu Megawatt (MW) yang didorong oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. PLTU Riau-I itu ditargetkan bisa beroperasi pada 2020/2021.
[fiq]
BERITA TERKAIT: