Pemuda Kudu Berdiri Di Garis Depan Lawan Hoaks

Kamis, 22 Maret 2018, 11:13 WIB
Pemuda Kudu Berdiri Di Garis Depan Lawan Hoaks
Foto/Net
rmol news logo Pemuda yang suka menebar fitnah, kebohongan, ujaran ke­bencian dan adu domba ada­lah keburukan bagi peradaban. Termasuk mereka yang suka memproduksi hoaks di sosial media, adalah orang-orang yang mendustakan nilai-nilai kea­gamaan.

"Dalam mengatasi isu negatif dari media sosial yang berkem­bang saat ini, pemuda harus menguatkan nilai-nilai kebang­saan dalam kebhinnekaan," kata Ketua Umum DPP Garda NKRI, Haris Pertama di Jakarta, kemarin.

Media sosial, ujar Haris, mestinya dimanfaatkan untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan menyebarkan konten-konten positif. Sayangnya, beberapa pihak memanfaat­kannya untuk menyebarkan informasi yang mengandung konten negatif.

Haris yang juga kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini mengimbau elemen bangsa, khususnya anak muda Indonesia agar selektif dan menggunakan prinsip cek dan ricek dalam menyampaikan berita dari media sosial, karena menyebar berita bohong (hoaks) bukanlah kara­kter bangsa.

"Pemuda menjadi pembeda, karena sebagai pemimpin masa depan, tentu harus bisa menjadi penyeimbang isu yang beredar. Apalagi momen politik saat ini," ujarnya.

Pemuda, lanjut Haris, harusaktif. Terlebih mengingat Indonesia sebagai negara maje­muk, yang sejak dulu diper­satukan dalam landasan ideologi Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yaitu berbeda-beda tapi tetap satu. Artinya, meski berbeda agama, suku, ras, dan golongan namun merupakan satu kesatuan dalam bingkai NKRI.

"Pancasila merupakan lan­dasan idiom bangsa Indonesia, falsafah dan pandangan hidup bangsa. Pekerjaan rumah kita sebagai pemuda intelektual, harus mampu mengedukasi masyarakat menjaga persatuan Indonesia dengan menggunakan media yang positif," pungkas Haris. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA