"Dalam mengatasi isu negatif dari media sosial yang berkemÂbang saat ini, pemuda harus menguatkan nilai-nilai kebangÂsaan dalam kebhinnekaan," kata Ketua Umum DPP Garda NKRI, Haris Pertama di Jakarta, kemarin.
Media sosial, ujar Haris, mestinya dimanfaatkan untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan menyebarkan konten-konten positif. Sayangnya, beberapa pihak memanfaatÂkannya untuk menyebarkan informasi yang mengandung konten negatif.
Haris yang juga kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini mengimbau elemen bangsa, khususnya anak muda Indonesia agar selektif dan menggunakan prinsip cek dan ricek dalam menyampaikan berita dari media sosial, karena menyebar berita bohong (hoaks) bukanlah karaÂkter bangsa.
"Pemuda menjadi pembeda, karena sebagai pemimpin masa depan, tentu harus bisa menjadi penyeimbang isu yang beredar. Apalagi momen politik saat ini," ujarnya.
Pemuda, lanjut Haris, harusaktif. Terlebih mengingat Indonesia sebagai negara majeÂmuk, yang sejak dulu diperÂsatukan dalam landasan ideologi Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yaitu berbeda-beda tapi tetap satu. Artinya, meski berbeda agama, suku, ras, dan golongan namun merupakan satu kesatuan dalam bingkai NKRI.
"Pancasila merupakan lanÂdasan idiom bangsa Indonesia, falsafah dan pandangan hidup bangsa. Pekerjaan rumah kita sebagai pemuda intelektual, harus mampu mengedukasi masyarakat menjaga persatuan Indonesia dengan menggunakan media yang positif," pungkas Haris. ***
BERITA TERKAIT: