"Kami melakukan kerjasama untuk membongkar sindikat ini. Artinya yang kami lakukan sebagai langkah pencegahan dan benar kami menemukan narkoba itu. Dan terus akan kami kejar sindikatnya," kata Eko kepada wartawan, Senin (26/2).
Meski telah mengetahui pengirim, Eko mengatakan pihaknya masih mencari siapa pemesan atau penerima barang haram tersebut.
Dijelaskan Eko, sebetulnya alur pengiriman narkoba tersebut ditujukan ke laut Tanjung Lesung, Anyer. Sedangkan saat diamankan kapal ikan berbendera Singapura KM 61870 MV Min Liang Yuyun, hanya bersandar sementara di Kepulauan Riau.
"Sabu itu akan didistribusikan utuh (belum dipecah) menuju ke Anyer. Dari pengirim dia menghubungi pemesan untuk selanjutnya diambil, ship to ship," ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan langkah prefenstif kepolisian terus dilakukan termasuk memeriksa kapal yang diduga mengangkut sabu sebanyak tiga ton. Namun Eko membantah jika upaya yang dilakukan ini menjadi bagian dari pengalihan penyelundupan narkoba dengan tempat dan cara lain yang berbeda.
"Kapal yang kamu duga membawa narkoba sampai saat ini masih kami periksa. Semua harusnya bersinergi melakukan kerja yang sama. Dan kami tetap siap menindai mana saja masuknya narkoba," imbuhnya.
Sindikat narkoba, lanjut Eko didominasi oleh sindikat Tiongkok dan Myanmar. Mereka memiliki banyak sindikat lain untuk mendistribusikan narkoba yang masuk dari jalur laut.
"Bisa jadi ini mothershipnya tapi sindikatnya tetap ada," katanya.
[san]
BERITA TERKAIT: