Hal itu terungkap dalam peÂmeriksaan Arfan Mustafa, Staf Protokoler Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara di Jakarta. Arfan dihadirkan sebagai saksi perÂsidangan korupsi Nur Alam di Pengadilan Tipikor Jakarta.
Arfan menuturkan, pernah diajak Nur Alam ke sebuah showroom mobil Duta Motor Jakarta. Saat itu, Nur Alam sedang kunjungan ke Kantor Perwakilan Pemprov Sultra.
"Waktu itu saya sama sama beliau ke showroom lihat-lihat mobil. Setelah itu besoknya saya dititipin amplop untuk dibawa ke showroom, tapi saya enggak tahu isinya apa. Uang atau apa saya enggak tau. Setelah saya serahkan saya kembali ke kantor," aku Arfan.
Ketika ditanya Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK untuk siapa pembelian mobil itu, Arfan juga tak tahu. "Kalau atas namanya?" tanya jaksa.
"Widdy Pak, Widi Aswindi," jawab Arfan. Ia tahu lantaran disuruh mengambil STNK mobil itu di showroom.
Arfan tak pernah melihat Nur Alam menggunakan mobil yang kemudian diberi pelat noÂmor B 3 NO itu. Tapi dia perÂnah melihat anak Nur Alam, Enozagai Naswi diantar naik mobil itu. "Anaknya belum bisa bawa mobil, jadi pakai sopir," ungkapnya.
"Apakah yang sering pakai Enozagai Naswi?" tanya jaksa lebih jauh. "Iya pak," jawab Arfan. "Siapa itu?" jaksa tanÂya lagi. "Anaknya Pak Nur Alam," ungkap Arfan.
Jaksa juga menanyakan menÂgenai mobil BMW Z4 hitam yang dibeli Nur Alam lewat Ridho Insana, Staf Prokoler lainnya di Kantor Perwakilan Pemprov Sultra di Jakarta.
Awalnya Arfan mengaku tidak tahu Jaksa kemudian membacakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Arfan nomor 9 halaman 5. "Namun saya tahu bahwa mobil terseÂbut memang benar dimiliki oleh Nur Alam dan digunaÂkan oleh anaknya Nur Alam dengan nama Radon," jaksa mengingatkan.
Arfan membantah pernah memberikan keterangan sepÂerti itu. Tak lihat akal, jaksa kembali mengutip keterangan Arfan di BAP. "Disebutkan bahwa Saudara lihat mobil tersebut pernah parkir di ruÂmah pribadi terdakwa (Nur Alam) di Patra Kuningan. Benar itu?" tanya jaksa.
Arfan mengakuinya. Ia perÂnah melihat mobil itu diparkir di mess Kantor Perwakilan Pemprov Sultra. Mobil kemuÂdian dipakai anak Nur Alam bernama Radan.
"Apa nomor platnya B 4 DAN?" tanya jaksa. "Saya sudah enggak ingat," elak Arfan.
Usai mendengarkan kesakÂsian Arfan, giliran Nur Alam menjelaskan pembelian mobil Mini Cooper. Ia berdalih mobil itu dibeli untuk Widdi sebagai pembayaran survei Pilkada Sultra.
"Mobil itu saya gunakan untuk bayar utang survei saya di dua kabupaten di Sultra saat akan ada pilkada kepada Widdi Aswindi. Dan itu adalah mobil bekas," sebut Nur Alam. ***
BERITA TERKAIT: