
Aliansi Mahasiswa Transparansi Indonesia (AMTI) mendesak Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut indikasi korupsi pembangunan
bandara di Tana Toraja.
"Kami
meminta KPK untuk menegakkan supremasi hukum yang seadil-adilnya," ujar
orator menggunakan microfon di depan Gedung KPK, Kuningan, Jakarta
Selatan, Jumat (22/12)
AMTI
menduga adanya penyimpangan pada pembangunan bandara Buntu Kuni di
kecamatan Mangkendek, kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Mereka
juga menduga adanya manipulasi-manipulasi yang besar dan yang terutama
adalah pemilihan lokasi serta pembengkakan anggaran.
Pembengkakan
anggaran terjadi karena pemindahan lokasi. Lokasi yang awalnya sudah
disetujui untuk dibuat bandara dengan biaya 300 miliar tiba-tiba diganti
ke area pegunungan.
Pembangunan bandara yang sempat mangkrak ini akan dilanjutkan dengan dana APBD dengan dana sebesar 1,4 triliun. [san]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: