Instruksi tersebut disamÂpaikan Jenderal Tito di sela-sela kunjungannya memantau perÂsiapan pengamanan menjelang masa mudik Lebaran tahun 2017 di Pelabuhan Merak, Banten, kemarin.
"Saya minta petugas dapat membersihkan tindakan preÂmanisme maupun kejahatan lain sebelum arus mudik Lebaran. Ini dikarenakan masih banyaknya kasus-kasus kejahatan yang menimpa para pemudik di tahun sebelumnya," katanya.
Bekas Kapala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu menjelaskan, untuk pengamanan di kawasan pelabuÂhan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi setempat dan pengelola kapal penyeberangan untuk membantu mengatasi kemacetan kendaraan.
"Prediksi kami puncak arus mudik tahun ini akan terjadi lonjakan kendaraan pribadi sehingga menimbulkan antrian panjang. Dan antrian panjang kendaraan di pelabuhan diperÂkirakan terjadi pada 23-24 Juni 2017," ujarnya.
Tito berpendapat, dengan tingginya tingkat antrian di pelabuhan kerap kali dimanfaatÂkan pihak-pihak tak bertanggung jawab seperi preman untuk melancarkan aksi jahatnya. Seperti mencopet, menjambret, calo, dan jenis kejahatan yang bisa membuat tidak nyaman para pemudik.
"Ini yang harus dibersihkan dari premanisme, calo, copet jambret, tukang hipnotis, genÂdam, kemudian pencurian tas di kapal, ini harus dibersihkan semua," tegasnya.
Tito menambahkan, jika pada arus mudik nanti masih terjadi aksi premanisme di Merak dan Bakauheni, maka Kapolres akan dimintai pertanggung jawaban. Dia meminta kepada seluruh jajaran, mulai dari reserse dan intelijen untuk bergerak memÂbersihkan aksi premanisme tersebut.
"Saya minta jajaran reserse, Brimob, Intel dan Polres Cilegon dan Lampung Selatan bergerak. Kalau nanti saya sudah samÂpaikan, kalau nanti saya lihat laporan banyak terjadi perisÂtiwa seperti itu nah Kapolres Lampung Selatan, Kapolres Cilegon nanti saya kejar tangÂgungjawabnya," tegasnya.
Untuk di kawasan pelabuhan Bakauheni, Lampung, Tito meÂminta pengamanan di wilayah tersebut dilakukan super ketat, karena di kawasan tersebut kerap terjadi aksi begal.
"Di wilayah Bakauheni, nanti juga sama, akan dilakukan pembersihan yang sama kemuÂdian juga melakukan pengaÂman-pengaman yang sama. Persoalannya adalah beberapa kasus terjadi seperti begal pada malam hari dan lain-lain. Dan saya minta agar premanisme, copet dan lain-lain itu dikejar dan dibersihkan sebelum arus mudik terjadi," imbuhnya.
Namun, kata dia, pihaknya sangat mengapresiasi inovasi yang dilakukan pihak pengelola pelabuhan ASDP yang mengoperasikan Dermaga VI khusus sepeda motor. Sebab, dengan dioperasikannya sermaga tersebut, akan memperlancar akses lalu lintas.
"Selain inovasi sermaga, saya juga berharap ASDP memiÂliki inovasi lainnya. Misalnya, ASDP harus menyediakan pelayanan mobile kesehatan dengan menggunakan sepeda motor agar bisa melayani peÂmudik di tengah kemacetan. Begitu juga dengan penyediaan BBM, dan montir. Kami juga mengimbau pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi agar BBM diisi dengan penuh juga kondisi kendaraan layak," ujarnya. ***
BERITA TERKAIT: