Keberangkatan ke Tanah Suci itu sudah dijadwalkan 8-16 Juni 2017.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Drajad Wibowo menyampaikan pesan Amien Rais, jika penyidik KPK ingin memeriksa dirinya, agar tidak berbenturan dengan jadwal ibadah umrohnya tersebut.
"Sehingga tidak muncul kesan bahwa beliau lari, tidak bersedia memberi keterangan. Kalau memang KPK merasa perlu untuk memperoleh keterangan dari pak Amien, mungkin setelah itu (umroh) kapan saja dibutuhkan KPK, Pak Amien akan siap," jelas Drajad.
Hal ini dikemukakan Drajad saat diutus bersama dua politisi PAN
lainnya, Saleh Partaonan Daulay dan Hanafi Rais di gedung KPK, Jakarta,
hari ini (Senin, 5/6).
Amien Rais disebut-sebut menerima transfer duit Rp 600 juta dari hasil suap pengadaan alat kesehatan di Kementerian Kesehatan tahun 2005. Aliran duit ke Amien Rais ini mencuat dalam pembacaan tuntutan jaksa penuntut umum KPK di persidangan dengan terdakwa Siti Fadillah Supari.
Amien Rais sendiri sudah mengakui adanya transfer duit tersebut. Namun duit itu diterimanya dari Yayasan Soetrisno Bachir untuk biaya keperluan operasional.
[wid]
BERITA TERKAIT: