Hasil penyidikan sementara, diperkirakan 4.600 situs telah dibobol oleh tersangka dan tiga rekannya. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 4,1 miliar.
"Haikal ini mentornya. Jadi dia (Haikal) yang membuka pintu ke berbagai macam situs. Salah satunya membuka situs tiket.com," kata Karo Penmas Polri, Brigjen Pol Rikwanto, di kantornya, Rabu (5/4).
Haikal tidak bekerja sendiri. Pria tamatan SMP itu memiliki tim yang terdiri dari tiga pemuda hasil perekrutannya. Mereka adalah MKU (19), Al (19), dan NTM (27) yang direkrut lewat komunikasi di media sosial (medsos) dan game online.
Sebagian besar peretasan yang mereka lakukan bukan untuk kepentingan komersil. Para pelaku lebih banyak mencari kepuasan pribadi dengan memamerkan kemampuannya.
"Kebanyakan urusan unjuk kemampuan. Unjuk jago. Dia berhasil buka (retas situs) itu. Dia tunjukan kepada junior-juniornya dan merupakan kebanggaan bagi dirinya," terang Rikwanto.
Pengungkapan kasus ini bermula dari pengaduan PT Global Network kepada polisi terkait dugaan peretasan pada sistem aplikasi jual beli tiket.com.
Aksi terlarang yang bertujuan untuk mendapatkan kode booking tiket pesawat itu berlangsung antara tanggal 11-27 Oktober 2016. Setelah itu, Haikal bersama tiga rekan lainnya menjual kembali kode booking tiket tersebut. Akibatnya, pihak maskapai Citilink dan tiket.com mengalami kerugian sekitar Rp 4,1 miliar.
[ald]
BERITA TERKAIT: