Diungkapkan Kabid Humas Polda Bali, AKBP Hengky Widjaja, pihaknya telah mengamankan satu keluarga yang terdiri dari bapak, ibu dan tiga orang anak sejak Selasa (24/1). Saat itu, kelima WNI tiba di Bandara Ngurah Rai Bali lantaran dideportasi dari Turki. "Mereka diamankan atas dugaan dideportasi dari Turki ke Indonesia atas keterlibatan sebagai anggota ISIS," ujar Hengky kepada awak media di Pressroom Humas Polda Bali, kemarin.
Hengky menjelaskan, kelima WNI tersebut termonitor petugas keamanan Turki dengan dugaan ingin bergabung dengan ISIS lantaran kerap berpindah-pindah tempat dalam kurun waktu tiga bulan. Sekeluarga itu sudah tiga bulan di Turki namun belum sempat menuju zona tempur. "Selama sekitar tiga bulan mereka di Turki berpindah dari satu apartemen ke apartemen lain. Kemudian termonitor oleh pemerintah Turki dan petugas keamanan Turki sehingga ditangkap," katanya.
Setelah diamankan, kata Hengky, pemerintah Turki kemudian menginterogasi sekeluarga WNI itu hingga satu pekan lamanya. Setelah itu, barulah mereka dideportasi kembali ke Indonesia melalui Bali. Setibanya di Pulau Dewata, kelima WNI itu langsung diamankan polisi. "Alasan mereka turun ke Bandara Ngurah Rai adalah mereka berkeinginan berlibur terlebih dahulu. Jadi tidak ada maksud lain kenapa mereka landingnya ke Bali," katanya.
Dia menjelaskan, satu keluarga ini tergolong cukup mampu. Hal itu bisa dilihat dari pendidikan kepala keluarganya yang berinisial TR atau TUAB ini lulusan dari Australia. Bahkan ada anaknya yang lahir di Australia. "Mereka memang keluarga yang berada. Satu keluarga ini sudah niat berangkat ke sana untuk menjadi anggota ISIS," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, lima dari 17 WNI yang dideportasi dari Turki karena diduga mau gabung ISIS begitu tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali langsung diamankan pihak imigrasi. Kelima orang itu pun selanjutnya diamankan ke Polda Bali.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari petugas imigrasi Bandara Ngurah Rai, kelima WNI ini tiba Selasa (24/1) pukul 22.15 Wita menggunakan pesawat Emirates Airlines EK-398. Mereka berinisial Trn (pria), Nur AZ (perempuan), Nur Ch (perempuan) dan dua pria lagi berinisial Muh UA dan Muh US.
Setelah menginap dua hari di Mapolda Bali, satu keluarga yang terlibat dengan jaringan ISIS di Turki dijemput Densus 88 dan BNPT ke Jakarta, kemarin. Henky mengatakan, kelimanya merupakan satu keluarga, suami istri, anak perempuan dan ipar. "Mereka sudah dibawa ke Jakarta oleh Densus 88 dan BNPT tadi siang sekitar pukul 11.40 WITA," katanya. ***
BERITA TERKAIT: