Indonesia Sudah Jadi Destinasi Terbesar Narkoba

Rabu, 14 Desember 2016, 10:08 WIB
Indonesia Sudah Jadi Destinasi Terbesar Narkoba
Foto/Net
rmol news logo Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur berkomitmen untuk memerangi peredaran narkoba di lingkungan kantor Kementeriannya. Pasalnya, Indonesia kini sudah masuk dalam status darurat narkoba.

"Indonesia merupakan surga bagi para pengedar narkoba. Kita sudah menjadi pasar yang paling mudah bagi peredaran narkoba di dunia. Seperti Afrika Selatan, China, bahkan Malaysia, banyak mengedar­kan narkoba di Indonesia. Makanya, kita ini bukan lagi menjadi destinasi wisata, tetapi destinasi narkoba," kata Asman, kemarin.

Dia pun mewanti-wanti kepada setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tidak co­ba-coba mengonsumsi narkoba apalagi terlibat dalam jaringan peredaran narkoba. "Saya minta seluruh ASN bisa jadi duta anti narkoba," harapnya.

Bagi Asman, seseorang yang telah menggunakan narkoba tidak akan memiliki produktifitas. Sebab efek dari zat berbahaya tersebut hanya akan membuat malas dan tidak dapat berinovasi da­lam pekerjaannya. Parahnya, penggunaan narkoba hanya akan menyebabkan candu bagi para pemakainya.

"Usia produktif seseorang sangat sedikit, untuk itu kita se­mua harus melakukan sesuatu yang berguna bagi diri kita, keluarga dan juga lingkungan," tegasnya.

Di tempat sama, Direktur Peran Serta Masyarakat BNN, Sinta Dame Simanjuntak mengatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi anti narkoba di lingkungan pemerintahan.

Menurutnya, seorang PNS harus handal untuk meng­abdi pada lingkungannya, salah satunya melakukan kegiatan anti narkoba.

"PNS seharusnya men­jadi role model penggiat anti narkoba. Namun, memang perlu bekal untuk mema­hami dirinya sebagai duta anti narkoba, dan kami akan terus melakukan sosialisasi ini," kata Sinta.

Di zaman seperti darurat narkoba saat ini, tegas dia, sangat diperlukan adanya komitmen bersama untuk mencegah pere­daran dan konsumsi di kalangan generasi muda. Apalagi kon­disi saat ini cukup memprihatinkan, di mana orang tua justru kerap tidak tahu gejala peng­gunaan narkoba sehingga baru tahu ketika anaknya kena candu narkoba.

"Para pengedar saat ini mengincar anak anak seba­gai konsumen, bentuknya beragam mulai permen warna-warni maupun maka­nan. Kalau anak sudah kecan­duan terhadap suatu makanan terlebih harus beli di tempat yang sama, maka itu patut dicurigai," ujarnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA