"Semua penegak hukum terbeli oleh cukong. Saya dulu penista agama langsung ditangkap sebelum diperiksa tapi Ahok tidak," jelasnya dalam konsolidasi tokoh nasionalis bertema 'Kembali ke Kiblat Bangsa' yang digelar di kampus Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta (Minggu, 20/11).
Menurut Permadi, tidak hanya soal penistaan agama, dalam kasus narkoba pun wewenang kepolisian sudah dibeli oleh cukong. Untuk itu, diperlukan keinginan kuat semua pihak dalam merubah kondisi penegakan hukum di Indonesia. Salah satu upaya yang akan dijalankan dengan menggelar aksi damai pada 2 Desember mendatang.
"Salah satu jalannya ya revolusi. Kita lanjutkan terus, jangan berhenti hanya 2 Desember," katanya.
Permadi menambahkan, pemerintahan Presiden Joko Widodo bukan hanya gagal dalam reformasi bidang hukum tetapi juga gagal memenuhi janji-janji kampanye yang lain. Salah satunya soal menjaga nilai tukar rupiah tidak lebih dari Rp 10 ribu per USD.
"Daging juga janji tidak lebih dari Rp 80 ribu, malah di atas 100 ribu. Ini presiden yang tak adil harus lengser," tegasnya.
[wah]
BERITA TERKAIT: