‎Sekjen Fokal IMM Azrul Tanjung mengungkapkan adanya rekayasa dalam kericuhan antara pendemo dengan aparat keamanan ketika itu. Sebab, biang keladi pemicu bentrokan bukanlah dari peserta aksi.
"Kami punya bukti-buktinya kalau yang mulai aksi adalah bukan peserta aksi. Itu orang lain yang tujuannya ingin menodai aksi bela Islam dua yang damai," ungkapnya di hadapan Ketua Komnas HAM Imdadun Rahmat di kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Jakarta, Senin (7/11).
Azrul juga melaporkan tindakan represif aparat kepolisian yang menembakkan gas air mata secara membabi buta untuk membubarkan massa meski upaya negosiasi sedang berlangsung. Akibatnya jatuh korban jiwa dan luka-luka dari peserta unjuk rasa.
"Kami mohon Komnas HAM menginvestigasi‎ ‎pelanggaran yang dilakukan aparat keamanan. Serangan aparat berlebihan karena yang ditembak bukan hanya kepada sasaran seharusnya tapi juga ditembak ke mana-mana termasuk mobil komando," jelasnya.
Azrul menambahkan bahwa bentrokan yang terjadi pada 4 November sebagai bentuk pelanggaran HAM berat. Karena itu, penanggungjawabnya harus ditindak sesuai hukum yang tegas.
[wah]
BERITA TERKAIT: