Ketua Dewan Presidium Jari 98, Willy Prakarsa menjelaskan, langkah tersebut sangat cerdas.‎ Dia juga yakin ‎pencalonan Tito menjadi Trunojoyo 1 hampir dipastikan tak ada pertentangan. Pejabat, politisi, maupun internal serta didunia sosmed pun ikut merasa senang Tito bakal menjadi Kapolri.
‎"Semua ikut
happy dengan hak preogratif Presiden yang tetap menjaga kebersamaan dan menghargai serta menjaga sifat santunnya ditengah bulan suci ramadhan," terang dia dalam keterangannya kepada redaksi, Kamis malam (16/6).‎
Willy menduga salah satu pertimbangan dipilihnya Tito adalah untuk meningkatkan profesionalisme Polri sebagai pengayom masyarakat. Sekalipun masih muda, kemampuan Tito tak bisa diragukan.
‎"Kompetisi dan kompetensi tanpa bicara senioritas dan yunioritas. Tito yang angkatan muda mampu menjaga soliditas internal di institusi Polri dan diterima disemua kalangan untuk perkuat pemerintahan Jokowi," hemat aktivis 98 ini.‎
Willy juga mengapresiasi Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti yang dinilai sukses menjalankan kepemimpinannya di korps Bhayangkara dengan penuh ikhlas. Willy pun menyarankan agar Jokowi memberikan penghargaan kepada Badrodin dan pendampingnya Komjen Pol Budi Gunawan (BG) jika sudah memasuki masa pensiun.
‎"Dengan hak preogratifnya Presiden, ada baiknya Badrodin dan BG dijadikan sebagai Menteri di kabinet kerjanya Jokowi. Ada pos yang layak untuk ditempatinya yaitu Kepala BIN atau lainnya," ucapnya.
‎Lebih lanjut, Willy menginginkan agar institusi Polri dapat memperbaiki kualitas penegak hukum demi menjaga rasa keadilan di tengah masyarakat. Kata dia, saatnya rakyat Indonesia bersatu selamatkan Indonesia, bukan bersatu hanya untuk kepentingan pribadi, kelompok atau golongan.
‎"Sukses buat Pak Badrodin dan BG. Selamat datang Kapolri baru Tito Karnavian, rakyat menunggu gebrakan selanjutnya," tandasnya.
[sam]
BERITA TERKAIT: