Beri Sinyal Tolak Perppu Kebiri, Gerindra Tunjukkan Tidak Takut Sendirian

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Minggu, 05 Juni 2016, 23:10 WIB
Beri Sinyal Tolak Perppu Kebiri, Gerindra Tunjukkan Tidak Takut Sendirian
net
rmol news logo Fraksi Partai Gerindra di parlemen sepertinya ingin memperlihatkan sikap tidak takut menjadi kekuatan oposisi seorang diri. Saat fraksi-fraksi lain sudah hampir pasti menerima Perppu Nomor 1/2016 tentang Perlindungan Anak yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengatasi maraknya kasus kekerasan seksual terhadap anak, para anak buah Prabowo Subianto di DPR malah memberi sinyal akan menolaknya.

Wakil Ketua Fraksi Gerindra Desmond J. Mahesa berasalan, pihaknya masih melakukan serangkaian pertimbangan sebelum memutuskan menerima atau menolak aturan yang dikenal dengan sebutan Perppu Kebiri itu. Sebab, di internal Gerindra masih ada diskusi panjang mengenai pantas tidaknya hukuman kebiri diberlakukan.

"Ada yang bilang lebih baik hukuman mati, ada yang menilai Perppu itu tidak diperlukan karena kita sedang merancang UU Penghapusan Kekekerasan Seksual. Tapi, ada juga yang mengatakan kalau itu solusi. Ini masih kami dalami," ujar anggota Komisi III itu di Jakarta, Minggu (5/6).

Desmond masih merahasiakan suara mayoritas anggota fraksinya mengenai Perppu itu. Dia ini hanya menyebut, Fraksi Gerindra masih menjadwalkan serangkaian pertemuan untuk membahas Perppu tersebut.

"Opsi mana yang dipilih, kita lihat nanti," singkatnya.

Namun, tanda-tanda Gerindra mau menolak Perppu itu sudah terlihat jelas. Desmond menyatakan, selain melakukan kajian hukum dan yuridis, pihaknya juga akan mencermati aspek politis dari Perppu tersebut. Gerindra tak mau terseret arus opini dan dukungan sejumlah kalangan terhadap Perppu tersebut.

"Kami tidak mau asal beda atau sekadar mengikuti arus opini yang sedang berkembang. Apapun sikap kami nanti, itu didasarkan pada kajian dan pertimbangan yang dalam," jelasnya.

Desmond justru menduga bahwa Presiden Jokowi mengeluarkan Perppu itu hanya untuk mengejar popularitas agar dianggap sebagai pemimpin yang tegas. Kalau hal itu yang terjadi, Gerindra jelas akan menolaknya.

"Kalau Presiden sekadar mengejar popularitas, masak kami ikuti," tegasnya. [wah]  

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA