Ratusan massa dari Forum Betawi Rempug (FBR), Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (AMJU), dan Laskar Luar Batang melakukan aksi di depan markas lembaga anti rasuah. Semula, massa pengunjuk rasa yang mendesak lembaga anti rasuah menangkap Gubernur Ahok itu berlangsung damai, namun menjelang sore demonstrasi menjadi tidak terkontrol dan berujung ricuh.
Bentrokan dengan aparat kepolisian yang berjaga pecah setelah massa mulai melempari gedung KPK dengan batu. Akibat ulah para demonstran akses di empat jalur ruas Jalan Rasuna Said sehingga tidak ada kendaraan yang dapat melintas.
Polisi pun sempat menembaki gas air mata berulang kali ke arah demonstran yang terus mencoba masuk ke markas pemberantasan korupsi. Namun aksi ricuh di gedung KPK berhasil dihalau oleh aparat kepolisian.
Kapolsek Setiabudi AKBP Tri Yulianto menjelaskan, aksi amuk massa dari tiga elemen masyarakat tersebut sudah berhasil dikondisikan. Aksi unjuk rasa tersebut, lanjut Tri juga sudah dibubarkan.
"Massa sudah kita amankan ‎dan diminta untuk bubar, sekarang sudah bubar, tapi kita tetap menjaga di sini. Alhamdulilah jalan sudah bisa kami buka sekarang," ujar Tri Yulianto di lokasi, Jumat (20/5).
Tri Yulianto menjelaskan kerusuhan massa aksi muncul lantaran salah satu elemen massa tidak sabar menunggu giliran audiensi dengan pihak KPK.
"Kemungkinan mereka mau audiensi. Ini kan sebenernya massa pertama baru audiensi dengan KPK. Kemudian massa kedua mereka juga mau audiensi. Mereka juga ingin masuk, tapi kita tahan karena belum selesai dari dalam," ujarnya.
Lebih lanjut Tri mengaku, dari upaya penghalauan aksi rusuh tersebut, anggota polisi ada yang menjadi korban. Namun dirinya belum mendapat informasi lebih lanjut keadaan aparat yang menjadi korban tersebut.
"Aparat yang terluka, ada tadi tapi kita cek dulu," ujar Tri. [wah]
BERITA TERKAIT: